Sabtu, 06 Januari 2024

Tata Cara Mengurus Jenazah Perempuan, dari Memandikan hingga Menguburkan

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Teman -teman, perlu kita ketahui. Islam mengajarkan umatnya untuk saling tolong menolong satu sama lain. Ketika ada seorang Muslim yang meninggal, maka kewajiban yang harus dilaksanakan umat Muslim yang masih hidup adalah memandikan, mengkafani, mensholatkan, dan menguburkan jenazahnya. 

Merawat jenazah sesuai syariat Islam hukumnya fardhu kifayah, artinya, jika ada seorang muslim yang meninggal maka wajib atas orang yang masih hidup untuk melaksanakannya. Jika sudah ada yang melaksanakannya maka gugurlah kewajiban bagi yang lain.

1. MEMANDIKAN JENAZAH PEREMPUAN


Gambar 1 Praktik Tata Cara Memandikan Jenazah Perempuan
                                        Gambar 1 (sumber : dokumen pribadi)

Berikut ini adalah tata cara memandikan jenazah perempuan lengkap dengan bacaan doa niatnya kemudian, yang berhak memandikan jenazah perempuan adalah suaminya, perempuan yang masih ada ikatan keluarga, tetangga perempuan, dan laki-laki mahram (anak kandungnya). 

Peralatan untuk Memandikan Jenazah

Sebelum jenazah dimandikan, ada beberapa peralatan  yang perlu disediakan, yaitu: 

1. Air secukupnya.

2. Sabun, wangi-wangian non alkohol, dan air kapur barus.

3. Sarung tangan untuk memandikan.

4. Kapas.

5. Potongan atau gulungan kain kecil.

6. Handuk, kain basahan, dan lain-lain. 

Tata Cara Memandikan Jenazah Perempuan

Berikut ini adalah tata cara memandikan jenazah dalam Islam yang perlu diketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Membaca Niat.

2. Berikan kain bersih penutup jenazah agar aurat tidak terlihat.

3. Tinggikan kepala jenazah untuk menghindari air mengalir ke bagian kepala. Lalu, bersihkan seluruh anggota badannya (gigi, lubang hidung, celah ketiak, lubang telinga, celah jari tangan, dan rambut).

4. Tekan dengan lembut bagian perutnya untuk mengeluarkan kotoran yang mungkin masih tersisa, bersihkan sampai bersih bagian qubul dan dubur.

5. Siramkan air  terlabih dahulu ke bagian anggota tubuh yang sebelah kanan, lalu ke bagian sebelah kiri.

6. Mandikan dengan menggunakan air sabun, jenazah diwudhukan, bersihkan rambut dengan sampo atau daun bidara.

7. Gunakan air yang dicampur wangi-wangian pada bilasan terakhir.

8. Setelah selesai dimandikan, keringkan tubuh jenazah dengan kain agar tidak basah saat dikafani.

9. Sebelum dikafani, beri wewangian non alkohol, misalnya kapur barus. 

Bacaan Doa Niat Memandikan Jenazah Perempuan

Berikut ini adalah bacaan doa niat memandikan jenazah perempuan:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذِهِ الْمَيِّتَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

"Nawaitul ghusla adaa-an 'an haadzihil mayyitati lillaahita'aalaa"

Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan) ini karena Allah Ta'ala."

Di bawah ini adalah link video youtube tentang tata cara memandikan jenazah perempuan. (silakan klik link👇)

(LINK VIDEO YOUTUBE TUGAS PRAKTIK TATA CARA MEMANDIKAN JENAZAH PEREMPUAN)

2. MENGKAFANI JENAZAH PEREMPUAN


                                      
 Gambar 2 (sumber : dokumen pribadi)

Mengkafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang dapat menutupi tubuhnya walau hanya sehelai kain.Hukum mengkafani jenazah muslim dan bukan mati syahid adalah fardhu kifayah.

Sunnah Mengkafani Jenazah


Rasulullah SAW bersabda,

"Apabila salah seorang dari kamu mengkafani saudaranya, maka hendaklah ia mengkafaninya dengan baik," (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud dari Jabir).

Ada beberapa hal yang disunnahkan dalam mengkafani jenazah, berikut diantaranya:

1. Kain kafan yang digunakan hendaknya yang bagus, bersih dan dapat menutupi seluruh tubuh jenazah.

2. Kain kafan hendaknya berwarna putih.

3. Jumlah kain kafan untuk mayat laki-laki hendaknya 3 lapis, sedangkan bagi mayat perempuan 5 lapis.

4. Sebelum kain kafan digunakan untuk mengkafani jenazah, kain kafan hendaknya diberi wewangian lebih dulu.

5. Tidak berlebihan dalam mengkafani jenazah.

Tata Cara Mengkafani Jenazah Perempuan


Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 lembar kain, yang terdiri dari:

1. Lembar pertama berfungsi untuk menutup seluruh badan.

2. Lembar kedua berfungsi sebagai kerudung kepala.

3. Lembar ketiga berfungsi sebagai baju kurung.

4. Lembar keempat berfungsi untuk menutup pinggang hingga kaki.

5. Lembar kelima berfungsi untuk menutup pinggul dan paha.

Berikut tata cara mengkafani jenazah perempuan:

1. Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian dengan tertib. Kemudian, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau dengan kapur barus.

2. Tutup bagian lubang-lubang dalam tubuh yang masih mungkin mengeluarkan kotoran dengan kapas.

3. Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.

4. Pakaikan kain kafan bagian pinggang ke kaki.

5. Pakaikan kain kafan untuk baju kurung.

6. Tata bagian rambutnya dan julurkan ke belakang.

7. Pakaikan kain kafan untuk kerudung.

8. Lapisi jenazah menggunakan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan ke dalam.

9. Ikat bagian siku, pinggang, lutut, kaki dan atas kepala dengan tali pengikat yang telah disiapkan.
Jenazah yang sudah dikafani bisa langsung disholati sebelum dimakamkan.

Di bawah ini adalah link video youtube tentang tata cara mengkafani jenazah perempuan. (silakan klik link👇)


3. MENSHALATI JENAZAH PEREMPUAN


                                           Gambar 3 (sumber : dokumen pribadi)

Secara umum, tata cara sholat untuk jenazah perempuan sama saja dengan jenazah laki-laki, perbedaannya terletak di bacaan niat dan doa-doanya.

Cara Sholat untuk Jenazah Perempuan

Secara umum, tata cara sholat untuk jenazah perempuan sama saja dengan jenazah laki-laki, perbedaannya terletak di bacaan niat dan doa-doanya.

1. Niat Sholat untuk Jenazah Perempuan

Niat ini disebutkan dalam hati sebelum melakukan shalat jenazah.

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةِ (اِمَامًا / مَأْمُوْمًا) ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli ‘ala hadzihil mayyitati arba’a takbiratin fardhu kifayati (imaman/ma’muman) lillahi Ta’ala. Allahu akbar.

Artinya: “Saya berniat sholat untuk mayat ini empat takbir karena menjalankan fardhu kifayah sebagai (imam/makmum) karena Allah Ta’ala. Allah Mahabesar.”

2. Membaca Surat al-Fatihah

Surat al-Fatihah dibacakan setelah takbir pertama (takbiratul ihram).

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bacaan latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an’amta‘alaihim. Ghairil-magḍụbi ‘alaihim. Wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

3. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW setelah takbir yang kedua

Bacaan sholat jenazah pada takbir kedua adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَ بَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي العَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيدٌ

Bacaan latin: Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘ala ali sayyidina Muhammad, kama shollaita ‘alaa sayyidina Ibrahum, wa ‘ala ali sayyidina Ibrahim, wa baarik ‘ala sayyidina Muhammad, wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad, kama barokta ‘ala sayyidina Ibrahim, wa ‘alaa ali sayyidina Ibrahim, fil ‘alamina innaka hamiidum majid.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkanlah pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

4. Membaca doa untuk jenazah setelah takbir yang ketiga

Bacaan sholat jenazah pada takbir ketiga yaitu sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Bacaan latin: Allahhummaghfir laha warhamha wa'aafiha wa'fuanha.

Artinya: "ya allah ampunikah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia."

5. Membaca doa untuk jenazah dan orang yang menshalatinya setelah takbir yang keempat.

Bacaan sholat jenazah pada takbir keempat atau terakhir yakni sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهَا وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهَا وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهَا

Bacaan latin: Allahumma la tahrimna ajraha wala taftinna ba'daha waghfirlana walaha.

Artinya: "Ya Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepada kami dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalannya, dan ampunilah kami dan dia."

6. Mengucap Salam

Bacaan salam sholat jenazah sama dengan bacaan salam yang dibaca pada sholat fardhu lima waktu.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Bacaan latin: Assalâmu'alaikum warahmatullâhi wa barakatuh.

Artinya: "Semoga keselamatan, kasih sayang, dan keberkahan dari Allah tercurah atas kalian."

Itu tadi syarat dan tata cara sholat jenazah umat Islam. Dalam pengerjaannya, sholat jenazah tidak didahului oleh azan dan iqomah, serta tidak melakukan gerakan rukuk dan sujud.

Di bawah ini adalah link video youtube tentang tata cara memandikan jenazah perempuan. (silakan klik link👇)


4. MENGUBURKAN JENAZAH PEREMPUAN


                                           Gambar 4 (sumber : dokumen pribadi)

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menguburkan jenazah, antara lain:

a. Meletakkan jenazah di tepi lubang atau liang kubur sebelah kiblat, lalu ditaruh papan kayu dengan posisi agak miring. Tujuannya agar jenazah tidak langsung tertimpa tanah.

b. Letakkan jenazah dengan memasukkan kepalanya dari arah kaki kubur, atau dari posisi selatan.

c. Posisi jenazah yakni miring ke kanan, menghadap kiblat dengan tubuh yang ditopang dengan batu pipih atau papan kayu. Tujuannya agar jenazah tidak telentang.

d. Para ulama menyarankan untuk meletakan tanah di bawah pipi jenazah sebelah kanan setelah kain kafan dan semua tali di buka.

e. Saat jenazah dimasukkan ke liang kubur, dianjurkan membaca doa berikut:

بِسْمِ اللهِ وَعَلَى مِلَّةِ سُنَّةِ رَسُولِ اللهِ ، اللَّهُمَّ افْتَحْ أَبْوَابَ السَّمَاءِ لِرُوحِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَوَسِّعْ لَهُ فِي قَبْرِهِ

Latin: Bismillāh wa 'alā millati/sunnati rasūlillāh. Allāhummaftah abwābas samā'I li rūhihī, wa akrim nuzulahū, wa wassi' madkhalahū, wa wassi' lahū fī qabrihī.

Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah, bukalah pintu-pintu langit untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, dan lapangkanlah alam kuburnya.

f. Khusus jenazah perempuan disarankan untuk membentangkan kain di atas kuburnya pada waktu dimasukkan ke liang kubur. Sedangkan bagi jenazah laki laki tidak dianjurkan.

g. Jenazah perempuan sebaiknya yang mengurus adalah laki laki yang tidak dalam keadaan junub atau tidak menyetubuhi istri mereka pada malam sebelumnya.

h. Setelah jenazah diletakkan di lubang kubur, disarankan untuk menaburkan tanah tiga kali dari arah kepala mayit, baru kemudian ditimbuni tanah.

i. Membaca doa setelah selesai menguburkan jenazah. Doa tersebut dibaca sebanyak 3 kali, bacaan doanya antara lain:

اللَّهُمَّ اغْـفِـرْ لَــهُ

Latin: Allahum-maghfir lahuu.

Artinya: Ya Allah, ampunilah dia

اللَّهُمَّ ثَـــبـِّـــتْهُ

Latin: Allahum tsabbit huu.

Artinya: Ya Allah, berilah keteguhan kepadanya.

Di bawah ini adalah link video youtube tentang tata cara memandikan jenazah perempuan. (silakan klik link👇)


Di bawah ini adalah link video youtube lengkap tentang praktik tata cara memandikan jenazah perempuan mulai dari memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan jenazah perempuan. (silakan klik link👇)


Demikian tadi adalah tata cara memandikan, mengkafani, menshalati, dan menguburkan jenazah perempuan, semoga bermanfaat.

وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEJARAH DAN KONTEMPORER  VAKSINASI ISLAM (Oleh : Vina Aulia_30323047 _D3 Farmasi ) PENDAHULUAN Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi...